BENCANA ALAM
Bencana alam adalah
suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia.Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan,badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangandalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua
jenis bencana alam yang diakibatkan dari luar angkasa jarang mempengaruhi manusia, sepertiasteroid dan badai matahari.
PENGERTIAN DALAM KEBUDAYAAN MANUSIA DAN
PEMAHAMAN RELIGIOUS
Sejak masa lalu manusia
telah menghadapi bencana alam yang berulang kali melenyapkan populasi mereka. Pada
zaman dahulu, manusia sangat rentan akan dampak bencana alam dikarenakan
keyakinan bahwa bencana alam adalah hukuman dan simbol kemarahan dewa-dewa. Semua peradaban kuno menghubungkan lingkungan tempat tinggal
mereka dengan dewa atau tuhan yang dianggap manusia dapat memberikan kemakmuran maupun kehancuran. Kata
bencana dalam Bahasa Inggris "disaster" berasal dari kata Bahasa Latin "dis" yang bermakna "buruk" atau
"kemalangan" dan "aster" yang bermakna "dari
bintang-bintang". Kedua kata tersebut jika dikombinasikan akan
menghasilkan arti "kemalangan yang terjadi di bawah bintang", yang
berasal dari keyakinan bahwabintang dapat memprediksi suatu kejadian termasuk
peristiwa yang buruk.
BENCANA ALAM SEPANJANG MASA
A.
Zaman Kuno
Bencana alam yang dialami oleh manusia pada masa kuno tercatat dalam kitab suci,mitos, cerita-cerita rakyat, Bencana alam yang terjadi di zaman kuno umumnya diketahui secara
jelas lewat catatan sejarah dan
hasil penelitian arkeologi. Beberapa di antaranya:
1.
Wabah Antonine, penyakit
yang menyebar pada masa Kekaisaran
Romawi tahun 165 M -189 M. Dinamakan demikian karena salah
satu korbannya adalah Marcus
Aurelius Antoninus, kaisar Romawi. Dinamakan juga Demam
Galen karena didokumentasikan dengan baik oleh Galen, seorang
dokter Yunani. Sejarawan meyakini bahwa Demam Antonine tidak lain adalah
wabah cacar air yang
dibawa oleh para serdadu Romawi yang pulang berperang dari timur. Akibat
wabah ini lebih dari 5 juta orang tewas di Kekaisaran Romawi. Seorang
sejarawan bernama Dio Cassius menulis
bahwa diRoma sendiri,
hampir 2000 orang meninggal setiap harinya.
2.
Gempa Kreta dan
Tsunami Alexandria, terjadi pada tanggal 21
Juli tahun 365. Dimulai dengan gempa bumi besar
yang terjadi di dasar Laut Tengah dekat Pulau Kreta, Yunani, dengan kekuatan diperkirakan mencapai 8 skala richter atau
lebih. Gempa ini menghancurkan hampir seluruh kota di pulau tersebut yang
kemudian diikuti tsunami besar yang melanda Yunani , Libya , Siprus , Sisilia dan Mesir. Catatan mengenai bencana alam ini paling baik terdokumentasikan
di Alexandria (Iskandariah),
Mesir.
Sejarawan Ammianus Marcellinus menuliskan
dengan detail bagaimana air laut menghempas dan menghancurkan kota Alexandria.
3.
Letusan Gunung
Vesuvius, terjadi pada tanggal 29
Agustus 79 di Teluk Napoli, Italia. Banjir lahar yang ditimbulkan Gunung Vesuvius mengubur kota Pompeii dan Herculaneum yang berdekatan. Awalnya dimulai dengan gempa bumi namun
diabaikan oleh warga kota tersebut. Namun akhirnya menjadi lebih besar
diiringi muntahan debu, banjir lahar dan asap yang membumbung tinggi. Kota Pompeii dan Herculaneum ditemukan pada tahun 1631 setelah dilakukannya
pembersihan oleh warga setempat. Pada abad ke-20, keberadaan kota ini secara
jelas terkuak dengan jasad-jasad manusia yang telah menjadi fosil utuh.
4.
Erupsi Santorini, terjadi sekitar tahun 1645 SM. Informasi bencana alam ini umumnya
diketahui lewat penelitian arkeologi. Diketahui bahwa tahun 1645 SM, gunung
berapi yang meletus di Santorini menghancurkan permukiman di pulau tersebut
beserta Pulau Kreta di dekatnya. Pada zaman moderen, sisa-sisa peradaban
manusia yang lenyap akibat bencana tersebut telah ditemukan dan masih terus
dipelajari.
5.
Gempa Bumi
dan Tsunami Helike, terjadi pada tahun 375 SM. Bencana alam ini
mengakibatkan kota Helike yang berada diTeluk Korintus, Yunani tenggelam ke dasar laut. Korban jiwa tak diketahui. Penelitian
terhadap reruntuhan permukiman manusia zaman itu mulai dilakukan sejak akhir
abad ke-19 dengan penemuan reruntuhan kota, jalan-jalan dan artefak.
B.
Bencana alam di abad ke-20
sampai 21
Pemanasan Global karena suhu yang meningkat drastis selama tahun 2000-2009.
Pada abad ke-20, beberapa bencana alam yang paling umum adalah kelaparan dan wabah. Sejak awal abad ke-20, lebih dari 70 juta orang tewas akibat
kelaparan, dengan korban 30 juta orang tewas selama masa kelaparan di Cina dari tahun
1958-1961. Di Uni Soviet, beberapa kali terjadi kelaparan yang diakibatkan kebijakan kolektif Stalin yang membunuh jutaan orang. Dalam sejarah, kelaparan telah
mengakibatkan munculnya sifat buruk manusia seperti kekejaman dan kanibalisme. Bencana
alam terburuk lainnya pada abad ke-20 adalah wabah. Pandemi
terburuk terutama adalah menularnya Flu Spanyol di
seluruh dunia dari tahun 1918-1919 yang membunuh 50 juta orang, lebih banyak
daripada korban Perang Dunia I yang terjadi sebelumnya.
Pada abad ke-21, bencana alam yang semakin banyak terjadi adalah bencana
terkait iklimyang
disebabkan meningkatnya suhu bumi (pemanasan
global). Pemanasan global sebagian besar diikuti banjir, kekeringan, cuaca ekstrim dan musim yang tak bisa diramal. Perubahan iklim
berpotensi meningkatkan kemiskinan dan kerentanan dalam jumlah besar. Pada
saat yang sama bencana iklim semakin meningkat, lebih banyak manusia yang
terkena dampaknya dikarenakan kemiskinan, kurangnya sumber daya, pertumbuhan
populasi, pergerakan dan penempatan manusia ke daerah yang tidak menguntungkan.
JENIS
BENCANA ALAM
Hurikan Katrina, 2005.
Bencana alam dapat dibagi
menjadi beberapa kategori, yaitu bencana alam yang bersifatmeteorologis,
bencana alam yang bersifat geologis, wabah dan bencana ruang angkasa.
1.
Bencana alam meteorologi
Bencana alam meteorologi atau hidrometeorologi berhubungan dengan iklim.
Bencana ini umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus, walaupun ada
daerah-daerah yang menderita banjir musiman, kekeringan atau badai tropis (siklon, hurikan, taifun) dikenal terjadi pada daerah-daerah tertentu. Bencana alam bersifat
meteorologis seperti banjir dan kekeringan merupakan bencana alam yang paling
banyak terjadi di seluruh dunia. Beberapa di antaranya hanya terjadi suatu
wilayah dengan iklim tertentu. Misalnya hurikan terjadi hanya di Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara. Kekhawatiran terbesar pada abad moderen adalah bencana
yang disebabkan olehpemanasan global.
2.
Bencana alam geologi
Letusan Gunung Merapi.
Bencana alam geologi adalah bencana alam
yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus. Gempa bumi dan gunung meletus terjadi di hanya sepanjang jalur-jalur
pertemuan lempeng tektonik di darat atau lantai
samudera.Contoh bencana alam geologi yang paling umum adalah gempa bumi,tsunami dan gunung meletus.Gempa bumi terjadi karena gerakan lempeng tektonik. Gempa bumi pada lantai
samudera dapat memicu gelombang tsunami ke pesisir-pesisir yang jauh. Gelombang
yang disebabkan oleh peristiwa seismik memuncak pada ketinggian kurang dari 1
meter di laut lepas namun bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per
jam. Jadi saat mencapai perairan dangkal, tinggi gelombang dapat melampaui
10 meter. Gunung meletus diawali oleh suatu periode
aktivitas vulkanis seperti hujan abu, semburan gas beracun, banjir lahar dan
muntahan batu-batuan. Aliran lahar dapat berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur dan debu yang disebabkan mencairnya salju di puncak
gunung, atau dapat disebabkan hujan lebat dan akumulasi material yang tidak stabil.
3.
Wabah
Wabah atau epidemi adalah penyakit
menular yang menyebar melalui populasi manusia di dalam ruang
lingkup yang besar, misalnya antar negara atau seluruh dunia. Contoh wabah
terburuk yang memakan korban jiwa jumlah besar adalah pandemi flu, cacar dan tuberkulosis.
4. Bencana alam dari ruang angkasa
Bencana dari ruang angkasa
adalah datangnya berbagai benda langit seperti asteroid atau
gangguan badai matahari. Meskipun dampak langsung
asteroid yang berukuran kecil tidak berpengaruh besar, asteroid kecil tersebut
berjumlah sangat banyak sehingga berkemungkinan besar untuk menabrak bumi. Bencana ruang
angkasa seperti asteroid dapat menjadi ancaman bagi negara-negara dengan penduduk yang
banyak seperti Cina, India, Amerika Serikat, Jepang, dan Asia Tenggara.
DAMPAK
BENCANA ALAM
Kehancuran fasilitas akibat Gempa bumi Haiti 2010.
Bencana alam dapat
mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosialdan lingkungan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial, dampak dalam
bidang sosial mencakup kematian, luka-luka, sakit, hilangnya tempat tinggal dan
kekacauan komunitas, sementara kerusakan lingkungan dapat mencakup
hancurnya hutanyang
melindungi daratan. Salah satu bencana alam yang paling menimbulkan dampak
paling besar, misalnya gempa bumi, selama 5 abad terakhir, telah menyebabkan
lebih dari 5 juta orang tewas, 20 kali lebih banyak daripada korban gunung
meletus. Dalam hitungan detik dan menit, jumlah besar luka-luka yang sebagian
besar tidak menyebabkan kematian, membutuhkan pertolongan medis segera dari
fasilitas kesehatan yang seringkali tidak siap, rusak, runtuh karena gempa.
Bencana seperti tanah longsor pun dapat memakan korban
yang signifikan pada komunitas manusia karena mencakup suatu wilayah tanpa ada
peringatan terlebih dahulu dan dapat dipicu oleh bencana alam lain terutama gempa bumi, letusan gunung berapi, hujan lebat atau topan.
Manusia dianggap tidak berdaya pada bencana alam, bahkan sejak awal
peradabannya. Ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen darurat
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan, struktural dan korban jiwa. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan
manusia untuk mencegah dan menghindari bencana serta daya tahannya. Menurut
Bankoff (2003): "bencana muncul bila bertemu dengan
ketidakberdayaan".Artinya adalah aktivitas alam yang berbahaya dapat
berubah menjadi bencana alam apabila manusia tidak memiliki daya tahan yang
kuat.
PENANGGULANGAN
Konstruksi rumah yang menggunakan sistem pegas untuk persiapan terjadinya
gempa bumi.
Penanggulangan bencana alam atau mitigasi adalah upaya
berkelanjutan untuk mengurangi dampak bencana terhadap manusia dan harta
benda. Lebih sedikit orang dan komunitas yang akan terkena dampak bencana
alam dengan menggerakan program ini. Perbedaan tingkat bencana yang dapat
merusak dapat diatasi dengan menggerakan program mitigasi yang berbeda-beda
sesuai dengan sifat masing-masing bencana alam.
Persiapan menghadapi bencana alam termasuk semua aktivitas yang
dilakukan sebelum terdeteksinya tanda-tanda bencana agar bisa memfasilitasi
pemakaian sumber daya alamyang tersedia, meminta bantuan
dan serta rencana rehabilitasi dalam cara dan kemungkinan yang paling baik.
Kesiapan menghadapi bencana alam dimulai dari level komunitas lokal. Jika
sumber daya lokal kurang mencukupi, maka daerah tersebut dapat meminta bantuan
ke tingkat nasional dan internasional.
Pada wilayah-wilayah yang
memiliki tingkat bahaya tinggi ("hazard"), memilikikerentanan/kerawanan ("vulnerability'"),
bencana alam tidak memberi dampak yang luas jikamasyarakat setempat
memiliki ketahanan terhadap bencana ("disaster
resilience").Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem
dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah dan menangani
tantangan-tantangan serius dari bencana alam. Sistem ini memperkuat
daerah rawan bencana yang memiliki jumlah penduduk yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar