Rabu, 26 Juni 2013

AYO BERPUASA 'ASYURA




AYO BERPUASA  'ASYURA 


Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (HR. Muslim)

“ Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura’, maka beliau bertanya : “Hari apa ini?”. Mereka menjawab :“Ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, oleh karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda : “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“ . Maka beliau berpuasa dan memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa.”(HR Bukhari dan Muslim)

Sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim dan yang selain beliau menyebutkan bahwa puasa ‘Asyura terbagi menjadi tiga keadaan:

1. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan Tasu’ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal.
2. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya daripada yang pertama.
3. Berpuasa pada hari ‘Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makhruh).

Berdasarkan hadist Ibnu Abbas ra, bahwasanya ia berkata : Ketika Rasulullah saw. berpuasa pada hari ‘Asyura’ dan memerintahkan kaum Muslimin berpuasa, para shahabat berkata : “Wahai Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah pun bersabda :”Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan.“ (H.R. Bukhari dan Muslim)


HIKMAH PUASA ‘ASYURA

Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim)

Dosa-dosa yang dihapus disini adalah dosa-dosa kecil saja. Adapun dosa-dosa besar, maka seorang Muslim harus bertaubat dengan taubat nasuha, jika ingin diampuni oleh Allah swt.

Dari Ibnu Abbas r.a berkata Rasulullah S.A.W bersabda : ” Sesiapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka Allah S.W.T akan memberi kepadanya pahala 10,000 malaikat dan sesiapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10,000 orang berhaji dan berumrah, dan 10,000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah S.W.T akan menaikkan dengan setiap rambut satu darjat. Dan sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari Aasyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh ummat Rasulullah S.A.W yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.”

Lalu para sahabat bertanya Rasulullah S.A.W : ” Ya Rasulullah S.A.W, adakah Allah telah melebihkan hari Aasyura daripada hari-hari lain?”. Maka berkata Rasulullah S.A.W : ” Ya, memang benar, Allah Taala menjadikan langit dan bumi pada hari Aasyura, menjadikan laut pada hari Aasyura, menjadikan bukit-bukit pada hari Aasyura, menjadikan Nabi Adam dan juga Hawa pada hari Aasyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari Aasyura, dan Allah S.W.T menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada hari Aasyura, Allah S.W.T menenggelamkan Fir’aun pada hari Aasyura, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub a.s pada hari Aasyura, Allah S.W.T menerima taubat Nabi Adam pada hari Aasyura, Allah S.W.T mengampunkan dosa Nabi Daud pada hari Aasyura, Allah S.W.T mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada hari Aasyura, dan akan terjadi hari kiamat itu juga pada hari Aasyura !”.
Semoga bermanfaat. dan selamat menjalankan ibadah puasa sunah asyura bagi yang menjalankan nya , semoga ibadah puasa sunah nya di terima Allah,Swt ……. amin .

CONTOH LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN



LAPORAN OBESERVASI LAPANGAN
(LOL)
PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
MIN BONTOSUNGGU




OLEH
KELOMPOK II (ISTIMA’)

KETUA                 :  M. NURDIN
SEKRETARIS     :   ISMAIL
PENYAJI              :   IQBAL
ANGGOTA          :

IMRAWATI 
AMRIL                                                                   MONDO
H. ABD AZIZ                                                 LA ODE NIA
RINA MUTIARA LA                   KUSUMA WARDANI
              
              
                                             
DIKLAT TEKNIS GURU FUNGSIONAL GURU PERTAMA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MADRASAH IBTIDAIYAH BALAI DIKLAT KEAGMAAN MAKASSAR




              

KATA PENGANTAR

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
الحمد لله رب العلمين والصلاة والسلام على عشرف الا نبياء والمرسلين رعلى               
 اله وصحبه وسلم
Pertama-tama kami ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat-Nya saya diberi kesempatan untuk melakukan observasi di MIN Bonto Sunggu. Dalam laporan observasi ini kami menyampaikan tentang bagaimana Proses Pembelajaran Bahasa Arab.
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Widyaiswara/pendamping yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada kami untuk melakukan observasi ini. Ucapan terimakasih juga Saya ucapkan kepada pihak Kepala Madrasah dan Guru-guru MIN Bonto Sunggu. Dimana telah memberikan izin kepada kami untuk melakukan observasi. Kami berharap laporan ini bisa menjadi pedoman kami peserta Diklat Teknis Fungsional Guru Pertama Mata Pelajaran Bahasa Arab.
Kami sadar dalam pemuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mohon kritik dan saran dari pembaca dan widyaiswara/pendamping. Kritik dan saran tersebut sebagai bahan penyempurnaan bagi kami dalam membuat laporan yang lain.



                                                                                                            Makassar, 26 Juni 2013


                                                                                                            Kelompok II



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Isu Akltual
C.     Metode Pengumpulan Data
BAB II GAMBARAN KEADAAN
A.    Keadaan Sekarang
B.     Keadaan yang diinginkan
BAB III IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH
BAB IV ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN







BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR  BELAKANG
Pada dasarnya sekolah adalah wahana proses belajar mengajar yang paling pokok, dan juga sebagai proses tingkah laku ditimbulkannya melalui latihan atau pengalaman. Dalam proses belajar ini seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan alat inderanya. Karena itu pentingnya pendidikan, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen serta pendidikan diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan.
Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik, ini berarti tujuan belajar siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan pengetahuan sebagai konsekuensi pengertian semacam ini dapat membuat suatu kecenderungan nak menjadi pasif karena hanya menerima informasi atau pengetahuan yang diberikan oleh gurunya. Jadi gurulah yang memegang kunci dalam proses belajar mengajar di kelas.
Alam kegiatan belajar mengajar apabila ada seseorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebabnya itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang sakit, lapar ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar.
Peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di kelas.
Dalam pengajaran Bahasa Arab, terdapat kekurangan dan kesulitan yang sering dihadapi guru. Selama ini pelajaran Bahasa Arab kurang diminati siswa. Hal ini disebabkan adanya beberapa faktor, diantaranya model/metode pengajaran guru yang belum menarik bagi siswa, pelajaran bahasa Arab yang kurang variatif, serta minat siswa dalam pelajaran bahasa Arab yang rendah, dan lainnya.
Dari uraian tersebut, maka penulis melakukan observasi kelas Bahasa Arab dengan judul :
“PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MIN BONTO SUNGGU KAB.GOWA”

B. RUMUSAN MASALAH
         Pembelajaran Bahasa Arab yang selama ini kurang diminati peserta didik, sudah semestinya seorang guru mempunyai dan menerapkan model ataupun metode pembelajaran yang efektif, yang mampu menarik minat peserta didik.
         Selain itu, seorang guru seyogyanya mampu menggunakan alat ataupun media penunjang pembelajaran yang relevan, sesuai perkembangan teknologi dan zaman. Sehingga dengan itu, pembelajaran terkesan menarik, menyenangkan, dan mampu mencapai target pembelajaran.

1.      Bagaimana metode guru dalam pembelajaran di MIN Bonto Sunggu?
2.      Bagaiman kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran bahasa Arab di MIN Bonto Sunggu?

C.       METODE PENGUMPULAN DATA

a. Wawancara
Dalam memperoleh data dan informasi kami menggunakan model wawancara. Wawancara adalah teknik yang paling banyak digunakan untuk menilai komptensi berbicara seorang dalam suatu bahasa khususnya bahasa asing
b. Observasi 
               Observasi merupakan salah satu tehnik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap   dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenmena yang terjadi (situasi,kondisi). Tehnik ini merupakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja,gejala-gejala alam dan dilakukan pada respnden yang tidak terlalu besar.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    KEADAAN SEKARANG MIN BONTO SUNGGU KAB.GOWA

            1.    Metode guru dalam pembelajaran di MIN Bonto Sunggu
a.          Metode langsung (al Thariiqatu al Mubaasyarah)
Penekanan pada metode ini adalah pada latihan percakapan antara guru dan peserta didik dengan menggunakan bahasa Arab (dalam hal ini dibutuhkan sebuah media). Dalam metode langsung, bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam pengajaran dengan menekankan pada aspek penuturan yang benar ( al – Nutqu al – Shahiih), oleh karena itu dalam aplikasinya, metode ini memerlukan hal-hal berikut;
1)         Guru di MIN Bonto Sunggu menggunakan metode langsung dengan memulai penyajian materi secara lisan, mengucapkan satu kata dengan menunjukkan gambarnya. Siswa menirukan berkali-kali hingga faham.
2)         Latihan berikutnya berupa Tanya jawab dengan kata Tanya : ma, hal, aina.
3)         Kemudian siswa diminta membuka teks, guru memberikan contoh bacaan yang benar. Kemudian siswa diminta untuk membacanya.
4)         Selanjutnya, menjawab pertanyaan secara lisan tentang latihan yang ada di buku.

b.         Metode Terjemah
Penekanan pada metode ini adalah pada penguasaan kosa kata ), oleh karena itu   dalam aplikasinya, metode ini memerlukan hal-hal berikut;
1)         Guru di MIN Bonto Sunggu menggunakan metode terjemah dengan menjelaskan definisi butir-butir tata bahasa kemudian memberikan contoh-contohnya.
2)         Guru menuntun siswa  menghafalkan daftar kosakata dan terjemahannya.
3)         Guru menuntun siswa untuk memahami teks bacaan dengan menterjemahkan kata perkata atau kalimat perkalimat.


c.          Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. dalam aplikasinya, metode ini memerlukan hal-hal berikut;
1)         Persiapan
Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan memakai metode demonstrasi, terlebih dahulu Guru di MIN Bonto Sunggu menggunakan metode terjemah dengan harus mempersiapkan alat bantu yang akan dipergunakan. Gurupun harus memilih tempat yang strategis yang memungkinkan seluruh siswa terlibat aktif.
2)      Pelaksanaan
Setelah alat bantu disiapkan, guru Guru di MIN Bonto Sunggu menggunakan metode terjemah dengan meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan guru tentang langkah-langkah yang akan ditempuh dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian guru memberi contoh cara mendemonstrasikan materi pelajaran dengan menggunakan alat bantu. Siswa mendemonstrasikan sendiri dengan bimbingan guru. Siswa bekerja secara sistematis, apabila materi masih belum dipahami, guru dapat meminta siswa untuk mengulang kembali cara kerjanya.

2.      Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran bahasa Arab di MIN Bonto Sunggu

Di MIN Bonto Sunggu, siswa mengalami kesulitan dalam belajar Bahasa Arab. Hal ini merupakan problem yang terjadi di madrasah Ibtidaiyah pada umumnya
Problematika Pengajaran Bahasa Arab, Sudah bertahun-tahun kita mengeluhkan pengajaran bahasa Arab menyangkut keberhasilannya yang masih jauh dari harapan. Paling tidak ada dua problem yang sedang dan akan terus kita hadapi yaitu:
               a.       Problem kebahasaan yang sering disebut problem linguistic
    1. Problem non kebahasaan atau problem non linguistic
Pengetahuan guru tentang kedua problem itu penting agar guru dapat meminimalisasi problem tersebut dan dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Sehingga apa yang diharapkan dari pengajaran bahasa Arab dalam batas-batas minimal dapat tercapai dengan baik.
 Problem kebahasaan antara lain meliputi:
1)      Problem Aswat Arabiyah
2)      Problem qowaid dan i,rab

Adapun problem non kebahasaan antara lain meliputi:
1)      Motivasi dan minat belajar
2)      Sarana belajar
3)      Kompetensi guru baik akademik maupun paedagogik, kepribadian dan social.
4)      Metode pembelajaran yang digunakan
5)      Waktu yang tersedia

B. KEADAAN YANG DIINGINKAN
1.        Metode guru dalam pembelajaran di MIN Bonto Sunggu
                    Dalam pembelajaran bahasa Arab guru sebaiknya menggunakan beberapa metode pembelajaran diantaranya :
a.          Metode langsung
           Penekanan pada metode ini adalah pada latihan percakapan antara guru dan peserta didik dengan menggunakan bahasa Arab (dalam hal ini dibutuhkan sebuah media). Dalam metode langsung, bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam pengajaran dengan menekankan pada aspek penuturan yang benar ( al – Nutqu al – Shahiih)

b.         Metode Terjemah
Penekanan pada metode ini adalah pada penguasaan kosa kata
 c.          Metode demonstrasi
              Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya

d.         Metode Audio Lingual 
  Metode audiolingual adalah metode pembelajaran bahasa yang mengutamakan drill (pengulangan). 

 e.  Metode Komunikatif 
             Metode komuikatif adalah sebuah metode yang lebih mengandalkan kreativitas para palajar dalam    melakukan latihan. Pada tahap ini keterklibatan guru secara langsung mulai dikurangi untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk mngembangkan kemampuan sendiri. Para pelajar pada tahap ini ditekankan untuk lebih banyak berbicara dari pada guru. Secara pikologis setiap kelas mmiliki keendrungan, pandangan dan kemampuan kolektif yang tidak sama, oleh bab itu guru harus pandi memanfaatkan kondisi ini agar setiap embelajaran yang dilakukan setidaknya memberikan kegairahan kepada mereka.
 
2.      Upaya mengatasi kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran bahasa Arab di MIN Bonto Sunggu

Pada beberapa pembahasan diatas, problem dalam pembelajaran bahasa Arab pastinya ada cara menangani atau solusi agar permasalahan anak didik segera bisa dipecahkan. Dalam pembahasan diatas faktor kesulitan belajar bahasa Arab secara garis besar dipengaruhi oleh faktor :
a.                   Internal diantaranya bakat,minat, dan kemauan.
b.                  Eksternal diantaranya lingkungan, guru dan buku teks.

Untuk mengatasi kesulitan belajar bahasa arab pada faktor internal, dalam menentukan maupun menjalani kegiatan belajar, anak didik harus menyeimbangkan dengan potensi diri yang dimiliki dan bisa beradaptasi dengan pendidikan yang sedang dilakukan.
Sedangkan upaya untuk mengatasi kesulitan belajar bahasa Arab dari faktor eksternal, maka yang terlibat dalam faktor ini harus bisa menunjukan atau mendukung proses belajar anak didik dan anak didik pun dapat menerima sehingga ada timbal balik yang saling mengnuntungkan (mutualisme).






BAB III
PENUTUP

A.       KESIMPULAN

1.      Metode guru dalam pembelajaran di MIN Bonto Sunggu yaitu Metode langsung ,Metode Terjemah, Metode Demonstratif, Metode Komunikatif, Metode Audio Lingual.

2.      Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran bahasa Arab di MIN Bonto Sunggu,  Problem kebahasaan antara lain meliputi: Aswat Arabiyah dan qowaid dan i,rab.Adapun problem non kebahasaan antara lain meliputi: Motivasi dan minat belajar, Sarana belajar, Kompetensi guru baik akademik maupun paedagogik, kepribadian dan social, Metode pembelajaran yang digunakan , Waktu yang tersedia

B.        SARAN

1.         Dalam proses pembelajaran hendaknya guru menggunakan multi metode untuk memudahkan siswa memahami pelajaran bahasa Arab.

2.         Hendaknya madrasah menyediakan sarana prasarana yang lengkap.











DAFTAR  PUSTAKA



Materi Diklat Bahasa Arab “ Metode Pembelajaran Bahasa Arab ” Oleh Drs.Ishaq Husain, Makassar 2013