LAPORAN OBESERVASI LAPANGAN
(LOL)
PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
MIN BONTOSUNGGU
OLEH
KELOMPOK
II (ISTIMA’)
KETUA : M.
NURDIN
SEKRETARIS : ISMAIL
PENYAJI : IQBAL
ANGGOTA :
IMRAWATI
AMRIL
MONDO
H.
ABD AZIZ LA ODE NIA
RINA
MUTIARA LA KUSUMA WARDANI
DIKLAT TEKNIS GURU FUNGSIONAL GURU PERTAMA MATA PELAJARAN BAHASA
ARAB MADRASAH IBTIDAIYAH BALAI DIKLAT KEAGMAAN MAKASSAR
KATA PENGANTAR
بِسۡمِ
ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
الحمد
لله رب العلمين والصلاة والسلام على عشرف الا نبياء والمرسلين رعلى
اله
وصحبه وسلم
Pertama-tama
kami ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
rahmat-Nya saya diberi kesempatan untuk melakukan observasi di MIN Bonto
Sunggu. Dalam laporan observasi ini kami menyampaikan tentang bagaimana Proses Pembelajaran
Bahasa Arab.
Ucapan
terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Widyaiswara/pendamping yang telah
memberikan kepercayaan dan dukungan kepada kami untuk melakukan observasi ini.
Ucapan terimakasih juga Saya ucapkan kepada pihak Kepala Madrasah dan Guru-guru MIN Bonto Sunggu. Dimana telah memberikan izin
kepada kami untuk melakukan observasi. Kami berharap
laporan ini bisa menjadi pedoman kami peserta Diklat Teknis Fungsional
Guru Pertama Mata Pelajaran Bahasa Arab.
Kami sadar
dalam pemuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mohon kritik
dan saran dari pembaca dan widyaiswara/pendamping. Kritik dan
saran tersebut sebagai bahan penyempurnaan bagi kami dalam membuat
laporan yang lain.
Makassar,
26 Juni 2013
Kelompok
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Isu
Akltual
C.
Metode
Pengumpulan Data
BAB II GAMBARAN
KEADAAN
A.
Keadaan
Sekarang
B.
Keadaan
yang diinginkan
BAB III
IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH
BAB IV
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pada dasarnya
sekolah adalah wahana proses belajar mengajar yang paling pokok, dan juga
sebagai proses tingkah laku ditimbulkannya melalui latihan atau pengalaman.
Dalam proses belajar ini seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar
dengan menggunakan alat inderanya. Karena itu pentingnya pendidikan, maka bagian
terbesar upaya riset dan eksperimen serta pendidikan diarahkan pada tercapainya
pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan.
Mengajar adalah
menyampaikan pengetahuan pada anak didik, ini berarti tujuan belajar siswa itu
hanya sekedar ingin mendapatkan pengetahuan sebagai konsekuensi pengertian
semacam ini dapat membuat suatu kecenderungan nak menjadi pasif karena hanya
menerima informasi atau pengetahuan yang diberikan oleh gurunya. Jadi gurulah
yang memegang kunci dalam proses belajar mengajar di kelas.
Alam kegiatan
belajar mengajar apabila ada seseorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu
yang seharusnya dikerjakan maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebabnya
itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang sakit, lapar ada problem
pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan
energi, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak
memiliki tujuan atau kebutuhan belajar.
Peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di kelas.
Peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di kelas.
Dalam
pengajaran Bahasa Arab, terdapat kekurangan dan kesulitan yang sering dihadapi
guru. Selama ini pelajaran Bahasa Arab kurang diminati siswa. Hal ini
disebabkan adanya beberapa faktor, diantaranya model/metode pengajaran guru
yang belum menarik bagi siswa, pelajaran bahasa Arab yang kurang variatif,
serta minat siswa dalam pelajaran bahasa Arab yang rendah, dan lainnya.
Dari uraian
tersebut, maka penulis melakukan observasi kelas Bahasa Arab dengan judul :
“PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MIN BONTO SUNGGU KAB.GOWA”
“PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MIN BONTO SUNGGU KAB.GOWA”
B.
RUMUSAN MASALAH
Pembelajaran
Bahasa Arab yang selama ini kurang diminati peserta didik, sudah semestinya
seorang guru mempunyai dan menerapkan model ataupun metode pembelajaran yang
efektif, yang mampu menarik minat peserta didik.
Selain
itu, seorang guru seyogyanya mampu menggunakan alat ataupun media penunjang
pembelajaran yang relevan, sesuai perkembangan teknologi dan zaman. Sehingga
dengan itu, pembelajaran terkesan menarik, menyenangkan, dan mampu mencapai
target pembelajaran.
1.
Bagaimana metode guru dalam pembelajaran di MIN
Bonto Sunggu?
2.
Bagaiman kesulitan yang dialami siswa dalam
pembelajaran bahasa Arab di MIN Bonto Sunggu?
C.
METODE
PENGUMPULAN DATA
a. Wawancara
Dalam memperoleh data dan informasi kami
menggunakan model wawancara. Wawancara adalah teknik yang paling banyak
digunakan untuk menilai komptensi berbicara seorang dalam suatu bahasa
khususnya bahasa asing
b. Observasi
Observasi merupakan salah satu tehnik
pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan
angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenmena yang terjadi
(situasi,kondisi). Tehnik ini merupakan bila penelitian ditujukan untuk
mempelajari perilaku manusia, proses kerja,gejala-gejala alam dan dilakukan
pada respnden yang tidak terlalu besar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KEADAAN SEKARANG MIN BONTO SUNGGU KAB.GOWA
1.
Metode guru dalam pembelajaran di MIN Bonto
Sunggu
a.
Metode langsung (al Thariiqatu al Mubaasyarah)
Penekanan pada metode ini adalah pada latihan percakapan
antara guru dan peserta didik dengan menggunakan bahasa Arab (dalam hal ini
dibutuhkan sebuah media). Dalam metode langsung, bahasa Arab menjadi bahasa
pengantar dalam pengajaran dengan menekankan pada aspek penuturan yang benar (
al – Nutqu al – Shahiih), oleh karena itu dalam aplikasinya, metode ini
memerlukan hal-hal berikut;
1)
Guru di MIN Bonto Sunggu menggunakan metode langsung
dengan memulai penyajian materi secara lisan, mengucapkan satu kata dengan
menunjukkan gambarnya. Siswa menirukan berkali-kali hingga faham.
2)
Latihan berikutnya berupa Tanya jawab dengan
kata Tanya : ma, hal, aina.
3)
Kemudian siswa diminta membuka teks, guru
memberikan contoh bacaan yang benar. Kemudian siswa diminta untuk membacanya.
4)
Selanjutnya, menjawab pertanyaan secara lisan
tentang latihan yang ada di buku.
b.
Metode Terjemah
Penekanan pada metode ini adalah pada
penguasaan kosa kata ), oleh karena itu dalam aplikasinya, metode ini memerlukan
hal-hal berikut;
1)
Guru di MIN Bonto Sunggu menggunakan metode
terjemah dengan menjelaskan definisi butir-butir tata bahasa kemudian
memberikan contoh-contohnya.
2)
Guru menuntun siswa menghafalkan daftar kosakata dan
terjemahannya.
3)
Guru menuntun siswa untuk memahami teks bacaan
dengan menterjemahkan kata perkata atau kalimat perkalimat.
c.
Metode demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau
benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui
dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. dalam aplikasinya,
metode ini memerlukan hal-hal berikut;
1)
Persiapan
Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan memakai metode
demonstrasi, terlebih dahulu Guru di MIN Bonto Sunggu menggunakan metode
terjemah dengan harus
mempersiapkan alat bantu yang akan dipergunakan. Gurupun harus memilih tempat
yang strategis yang memungkinkan seluruh siswa terlibat aktif.
2)
Pelaksanaan
Setelah alat
bantu disiapkan, guru Guru di MIN Bonto Sunggu menggunakan metode terjemah
dengan meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan guru tentang
langkah-langkah yang akan ditempuh dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian guru
memberi contoh cara mendemonstrasikan materi pelajaran dengan menggunakan alat
bantu. Siswa mendemonstrasikan sendiri dengan bimbingan guru. Siswa bekerja
secara sistematis, apabila materi masih belum dipahami, guru dapat meminta
siswa untuk mengulang kembali cara kerjanya.
2.
Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran
bahasa Arab di MIN Bonto Sunggu
Di MIN Bonto
Sunggu, siswa mengalami kesulitan dalam belajar Bahasa Arab. Hal ini merupakan
problem yang terjadi di madrasah Ibtidaiyah pada umumnya
Problematika Pengajaran
Bahasa Arab, Sudah bertahun-tahun kita mengeluhkan pengajaran bahasa Arab
menyangkut keberhasilannya yang masih jauh dari harapan. Paling tidak ada dua problem yang sedang dan akan terus kita hadapi yaitu:
a.
Problem kebahasaan yang sering disebut problem
linguistic
- Problem non kebahasaan atau problem non linguistic
Pengetahuan guru tentang
kedua problem itu penting agar guru dapat meminimalisasi problem tersebut dan
dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Sehingga apa yang
diharapkan dari pengajaran bahasa Arab dalam batas-batas minimal dapat tercapai
dengan baik.
Problem kebahasaan antara lain
meliputi:
1)
Problem Aswat Arabiyah
2)
Problem qowaid dan i,rab
Adapun problem
non kebahasaan antara lain meliputi:
1)
Motivasi dan minat belajar
2)
Sarana belajar
3)
Kompetensi guru baik akademik maupun paedagogik, kepribadian dan social.
4)
Metode pembelajaran yang digunakan
5)
Waktu yang tersedia
B. KEADAAN YANG DIINGINKAN
1.
Metode
guru dalam pembelajaran di MIN Bonto Sunggu
Dalam
pembelajaran bahasa Arab guru sebaiknya menggunakan beberapa metode
pembelajaran diantaranya :
a.
Metode langsung
Penekanan pada
metode ini adalah pada latihan percakapan antara guru dan peserta didik dengan
menggunakan bahasa Arab (dalam hal ini dibutuhkan sebuah media). Dalam metode
langsung, bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam pengajaran dengan
menekankan pada aspek penuturan yang benar ( al – Nutqu al – Shahiih)
Penekanan pada
metode ini adalah pada penguasaan kosa kata
c.
Metode demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau
benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui
dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya
d. Metode Audio Lingual
Metode
audiolingual adalah metode pembelajaran bahasa yang mengutamakan drill
(pengulangan).
Metode komuikatif adalah sebuah
metode yang lebih mengandalkan kreativitas para palajar dalam melakukan
latihan. Pada tahap ini keterklibatan guru secara langsung mulai dikurangi
untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk mngembangkan kemampuan sendiri.
Para pelajar pada tahap ini ditekankan untuk lebih banyak berbicara dari pada
guru. Secara pikologis setiap kelas mmiliki keendrungan, pandangan dan
kemampuan kolektif yang tidak sama, oleh bab itu guru harus pandi memanfaatkan
kondisi ini agar setiap embelajaran yang dilakukan setidaknya memberikan
kegairahan kepada mereka.
2.
Upaya mengatasi kesulitan yang dialami siswa
dalam pembelajaran bahasa Arab di MIN Bonto Sunggu
Pada beberapa pembahasan
diatas, problem dalam pembelajaran bahasa Arab pastinya ada cara menangani atau
solusi agar permasalahan anak didik segera bisa dipecahkan. Dalam pembahasan
diatas faktor kesulitan belajar bahasa Arab secara garis besar dipengaruhi oleh
faktor :
a.
Internal diantaranya bakat,minat, dan kemauan.
b.
Eksternal diantaranya lingkungan, guru dan buku teks.
Untuk mengatasi kesulitan
belajar bahasa arab pada faktor internal, dalam menentukan maupun menjalani
kegiatan belajar, anak didik harus menyeimbangkan dengan potensi diri yang
dimiliki dan bisa beradaptasi dengan pendidikan yang sedang dilakukan.
Sedangkan upaya untuk
mengatasi kesulitan belajar bahasa Arab dari faktor eksternal, maka yang
terlibat dalam faktor ini harus bisa menunjukan atau mendukung proses belajar
anak didik dan anak didik pun dapat menerima sehingga ada timbal balik yang
saling mengnuntungkan (mutualisme).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Metode guru dalam pembelajaran di MIN Bonto
Sunggu yaitu Metode langsung ,Metode Terjemah, Metode Demonstratif, Metode
Komunikatif, Metode Audio Lingual.
2.
Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran
bahasa Arab di MIN Bonto Sunggu, Problem kebahasaan antara lain meliputi: Aswat Arabiyah dan qowaid dan i,rab.Adapun
problem non kebahasaan antara lain meliputi: Motivasi dan minat belajar, Sarana
belajar, Kompetensi guru baik
akademik maupun paedagogik, kepribadian dan social, Metode
pembelajaran yang digunakan , Waktu yang tersedia
B.
SARAN
1.
Dalam proses pembelajaran hendaknya guru
menggunakan multi metode untuk memudahkan siswa memahami pelajaran bahasa Arab.
2.
Hendaknya madrasah menyediakan sarana prasarana
yang lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Materi Diklat Bahasa Arab “ Metode
Pembelajaran Bahasa Arab ” Oleh Drs.Ishaq Husain, Makassar 2013
like
BalasHapusNice
BalasHapus